XL Axiata Luncurkan Program Wisata Hijau Kota Bandar Lampung
Ketua MTXL Axiata Pusat, Yanuar Tirta Kumaya (tengah, kemeja biru) bersama Direktur Pendayagunaan IZI Pusat, Aan Suherlan (paling kanan, baju batik) mendengarkan penjelasan tentang tanaman azolla untuk makan ikan organik saat peluncuran program Wisata Hijau Kota “Green Me” di Lampung, Sabtu (12/11/2022). (Dok. XL Axiata).

Bandar Lampung, 19 November 2022 – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) bersama para karyawannya terus melanjutkan komitmen sosial melalui berbagai program di sejumlah daerah. Di Kota Bandar Lampung, XL Axiata melalui Majelis Taklim XL Axiata (MTXL) bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Inisiatif Zakat Indonesia (Laznas IZI) Lampung meluncurkan program Wisata Hijau Kota bertajuk “Green Me”.

Peluncuran program ini dihadiri oleh Ketua MTXL, Yanuar Tirta Kumaya, serta Direktur Pendayagunaan IZI Pusat, Aan Suherlan.

Yanuar Tirta Kumaya menjelaskan bahwa Green Me merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat yang juga melibatkan peran pemerintah. Program ini mengusung konsep agrowisata yang menggabungkan rekreasi dan edukasi, berlokasi di Kelurahan Labuhan Ratu, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung.

“Program ini mengajak masyarakat kurang mampu untuk berpartisipasi langsung dalam mengelola kawasan, menanam dan merawat sayuran, buah-buahan, serta membudidayakan ikan,” ujarnya.

Yanuar menambahkan bahwa dana yang digunakan dalam program ini bersumber dari zakat yang dikumpulkan oleh karyawan XL Axiata. Hal ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi nyata melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkelanjutan.
XL Axiata Luncurkan Program Wisata Hijau Kota Bandar Lampung

“Kami berharap program ini dapat mendukung peningkatan ekonomi warga Kelurahan Labuhan Ratu sekaligus memperkuat ketahanan pangan di Kota Bandar Lampung,” jelasnya.

Program Green Me mulai dibangun sejak 23 Oktober 2022 di atas lahan sewa seluas sekitar 500 meter persegi. Kawasan ini dikembangkan menjadi destinasi wisata edukasi yang memproduksi berbagai jenis sayuran, buah, dan ikan. Hasilnya akan dijual kepada pengunjung, masyarakat umum, maupun untuk kebutuhan industri kecil menengah.

Saat ini, kawasan tersebut telah mempekerjakan enam orang warga sekitar. Selain di Bandar Lampung, program serupa juga tengah dijalankan di tiga kota lainnya, yaitu Yogyakarta, Balikpapan, dan Palu.